Jumat, 11 Desember 2009

Perumpamaan Orang Bugis Yang Baik Hati


Perumpamaan Orang Bugis Yang Baik Hati
Luk. 10:30-35
(Pdt. Peniel Maiaweng)

(30) “Pada suatu malam sekitar pukul 20.00 (jam 10.00 malam), ada seorang laki-laki dewasa etnis Cina yang berasal dari Makassar, mengendarai sepeda motor dalam perjalanan dari Malino menuju Makassar. Ketika sampai di tikungan .. … yang sepi, ada sekolompok preman yang bermobil menghadangnya dan memukulnya hingga nyaris mati. Mereka merampas uang dan barang bawaannya, sesudah itu para preman lari meninggalkannya dengan menggunakan mobil mereka.

(31) Sejam kemudian, ada seorang pendeta yang baru saja menyelesaikan pelayanannya di Malino kembali ke Makassar dengan menggunakan mobil pribadinya. Pada saat melewati tempat kejadian tersebut, ia sempat melihat seseorang sedang terkapar tanpa kekuatan dan dalam keadaan terluka, tetapi ia tidak peduli. Ia menancap gas mobilnya dan berjalan lebih cepat.

(32) Beberapa menit setelah pendeta itu melewati tempat kejadian tersebut, lewatlah seorang majelis gereja dalam perjalanan kembali dari Malino ke Makassar dengan mengendarai motor Jupiter MX. Pada saat melewati tempat kejadian tersebut, ia melihat seseorang yang sedang terkapar dan dalam keadaan terluka. Ia sempat berhenti sebentar, sambil mengarahkan pandangan ke arah orang yang terluka tersebut, namun ia tidak memberikan pertolongan dan melanjutkan perjalanannya.

(33) Kira-kira pukul 24.00, lewatlah seorang bapak, etnis Bugis dari Sinjai dengan mengendarai mobil sedan. Bapak tersebut beragama Islam dan ia adalah seorang anggota Panji Jihat yang berdomisili di Makassar. Ia baru saja mengunjungi keluarganya di Malino. Pada saat ia melewati tempat kejadian itu, ia melihat seseorang yang sedang terkapar dalam keadaan luka parah, ia berhenti sebentar lalu menengok orang tersebut. Ketika itu, ia merasa sangat kasihan lalu ia bertindak untuk menolong.

(34) Tanpa bertanya dari mana asalnya, tanpa memikirkan kerugiannya, dan tanpa memikirkan resiko yang akan dialaminya. Ia turun dari mobilnya, membersihkan debu serta kotoran yang ada pada bagian terluka orang itu dan memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) saat itu juga. Kemudian ia menaikan orang itu ke dalam mobilnya lalu membawanya ke Rumah Sakit Stelamaris di Makassar. Ketika tiba di Rumah Sakit, ia memohon kepada para perawat yang bertugas saat itu agar orang tersebut dirawat.

(35) Keesokan harinya orang Bugis Sinjai tersebut datang ke rumah sakit Stelamaris untuk membayar angsuran pertama dan kedua kepada kasir sebelum perawatan dilaksananakan lebih lanjut. Ia juga mengatakan kepada petugas di bagian perawatan, “Rawatlah orang ini sampai benar-benar sembuh . Saya akan membayar semua biaya perawatannya.” Untuk memberikan jaminan kepada para petugas di bagian perawatan, orang Bugis Sinjai ini memberikan KTP dan kartu namanya, yang berisikan alamat rumah, nomor telepon, dan no.HPnya, dengan maksud bahwa kapan pun ia dapat dihubungi. Setelah itu, orang Bugis Sinjai tersebut kembali ke rumahnya.

(36) Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan preman itu?”

1 komentar: